Pak Bi adalah salah satu tokoh di dunia periklanan Indonesia. Siapa yang tidak mengenal Hotline Advertising yang didirikan oleh Pak Bi di tahun 1989, menyusul kesuksesan brand-brand nasional dengan iklan dan tagline ciptaannya yang menancap di benak konsumen.
Dengan karier yang dimulai dari tahun 70an, Pak Bi sudah melewati beragam era periklanan, atau bahasa Inggrisnya advertising, dengan tren dan cara beriklan yang berbeda-beda sesuai perkembangan zaman.
Dalam dua postingan beliau yang terbaru, Pak Bi menjabarkan beberapa definisi iklan menurut pakar maupun asosiasi periklanan.
Wheeler mengatakan, “Advertising is any form of paid non-personal presentation of ideas, goods or services for the purpose of inducing people to buy,” yang berarti iklan adalah segala bentuk dari presentasi non-personal berbayar mengenai ide, barang, dan/atau layanan dengan tujuan membujuk orang untuk membelinya.
Menurut penulis marketing Richard Buskirk, “Advertising is a paid form of non-personal presentation of ideas, goods or services by an identified sponsor.” Artinya, iklan adalah bentuk presentasi ide, barang, atau layanan non-pribadi yang dibayar oleh sponsor yang teridentifikasi.
Tak jauh berbeda dengan Buskirk, penulis marketing dan konsultan Philip Kotler mengatakan, “Advertisement is any paid form of non-personal presentation and promotion of goods, services or ideas by an identified sponsor.” Iklan adalah segala bentuk presentasi dan promosi barang, jasa, atau gagasan non-pribadi yang dibayar oleh sponsor yang teridentifikasi.
Frank Presbrey, pionir periklanan abad ke-20, mengatakan, “Advertising is a printed, written, oral and illustrated art of selling.” Iklan adalah seni penjualan yang dicetak, ditulis, secara lisan, maupun diilustrasikan.
Sementara itu, definisi periklanan menurut Asosiasi Marketing Amerika (American Marketing Association) adalah, “Any paid form of non-personal presentation and promotion of ideas, goods and services, by an identified sponsor. The medium used are print, broadcast, and direct.”
Masih ada lagi definisi iklan menurut beberapa tokoh dengan inti yang sama, yaitu “bentuk komunikasi yang berbayar.”
Penekanan iklan ada pada “berbayar.” Di zaman digital, definisi ini tetap berlaku di semua platform dari Facebook, Google, Instagram, Twitter, Telegram, WhatsApp, bahkan Tiktok. Poster maupun bentuk postingan yang serupa dengan iklan yang diunggah di akun pribadi dan tidak berbayar tidak bisa disebut sebagai iklan.
Iklan adalah salah satu bauran Promotion disamping Publicity Event (event yang memiliki nilai berita), Sales Promotion (Trade Promotion maupun Sales Promotion) dan Personal Selling (jualan yang dibantu oleh salesman atau SPG).
Untuk iklan yang bertujuan untuk menaikkan awareness melalui broadcast, jenis ini termasuk dalam kegiatan Marketing 4P (Product, Price, Place, Promotion) dalam Marketing 1.0.
Pak Bi merasa heran dengan brand yang masih melakukan broadcasting, yaitu memasang iklan, di era komunikasi Narrowcasting, di mana diseminasi informasi dilakukan ke khalayak yang sempit dibandingkan ke publik yang lebih luas.
Penulis: Nadia VH
@nadiavetta