Kota yang menarik bagi warganya adalah sebuah kota yang menawarkan kepada warganya manfaat ekonomi, sosial dan emosional, termasuk kesempatan untuk berbagi informasi, membentuk ikatan sosial yang erat, dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang sesuai dengan minat mereka (Insch, 2011).
Oleh sebab itu, pembuat kebijakan dan perencana kota harus meningkatkan pengalaman sehari-hari penduduk untuk mendorong komitmen jangka panjang mereka.
Lebih lanjut, O’Flaherty (2005) mengungkapkan kota yang dapat bertahan selama ribuan tahun, hanyalah kota yang mampu menutupi kekurangannya.
Menurut Andrea Insch, City Branding merupakan proses menciptakan tempat tinggal, bekerja, dan bermain yang menarik bagi warga kota.
Warga kota memiliki kebutuhan dasar untuk hidup, bekerja dan bermain di komunitas perkotaan, antara lain perumahan yang terjangkau dan dapat diakses transportasi, perawatan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, gerai ritel, fasilitas rekreasi, fasilitas umum lainnya, dan peluang untuk interaksi sosial (Williams, et. al, 2008).
Otoritas kota harus mempertimbangkan motif, harapan dan kebutuhan penduduk saat ini dan memastikan kebutuhan mereka terpenuhi (Insch, 2011 press).
Mengukur dan memantau kepuasan penduduk terhadap kota tempat mereka tinggal merupakan indikator kinerja penting bagi otoritas kota (Insch dan Florek, 2008) Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia telah membuat Indonesia Most Livable City Index (MLCI) yang menggambarkan persepsi warga kota terhadap kondisi dan layanan perkotaan di masing-masing wilayah.
Survei MCLI diselengarakan mulai tahun 2009 dengan melibatkan 12 kota, 2011 (15 kota), 2014 (18 kota) dan tahun 2017 melibatkan 26 Kota. MCLI mengukur persepsi warga kota terhadap 7 prinsip Livable City, yakni: ketersediaan kebutuhan dasar (perumahan yang layak, air bersih, jaringan listrik, sanitasi, ketercukupan pangan), ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial (transportasi umum, taman, fasilitas kesehatan, dll), ketersediaan ruang publik sebagai wadah untuk berinteraksi antar komunitas, keamanan dan keselamatan, partisipasi masyarakat dalam pembangunan, dukungan fungsi ekonomi, sosial dan budaya kota dan kualitas lingkungan.
Hasil MCLI memperlihatkan kenaikan dari tahun ke tahun 2009 (54,17), 2011 (54,26), 2014 (63,29) dan 2017 (62,3), namun melihat rata-rata indeks nasional sebesar 62,30 menunjukkan masih banyak warga kota yang merasa tidak nyaman tinggal di kotanya.
MCLI tahun 2017 memperlihatkan terdapat 7 kota yang memiliki nilai indeks kelayakhunian di atas rata-rata nasional (62,3), yakni: Solo (66,9), Palembang (66,6), Balikpapan (65,8), Denpasar (65,5), Semarang (65,4), Tangerang Selatan (65,4), Banjarmasin (65,1). Kota Solo, Palembang, dan Balikpapan merupakan kota yang konsisten berada pada Top Tier Cities. Sedangkan Bandung ), Yogyakarta dan Malang yang pada tahun 2014 berada pada Top Tier Cities menurun menjadi Avarage TIer Cities pada tahun 2017.
Pak Bi menyebutkan City Branding merupakan suatu proses atau kegiatan membangun dan membentuk Brand (persepsi) dan identitas suatu kota agar mempermudah pemangku kota memperkenalkan kotanya kepada khalayak tersebut sehingga menstimulasi kunjungan wisatawan dan masuknya investasi.
Dalam perkembanganya, saat kota melakukan “City Branding” akan menunjukkan aktivitas komunitas kota sebagai sarana untuk menunjukkan jati dirinya pada masyarakat dunia. Pak Bi memberikan contoh Pemerintah New York yang melibatkan warganya dalam co-creation kota New York. Pemerintah kota New York memanfaatkan “Communal Brand” untuk melakukan City Branding. Inilah yang disebut dengan Cross Branding.
Bagi pengelola kota ingin melakukan City Branding dapat menerapkan pendekatan Cross Branding dengan melibatkan komunitas warga kota/desa. Komunitas warga kota yang puas dengan kehidupan di kotanya bersedia menjadi Brand Advocate yang akan mempromosikan, mendukung, dan membela kota mereka.
Ini saatnya Indonesia “Membumbui Dunia Pesona Kota-Kota di Indonesia”
Kreasi Anak Bangsa, Cita rasa untuk Dunia
Cita Rasa Dunia … Indonesia
Silakan subcribe channel Youtube pak Subiakto, untuk mendapatkan inspirasi dan insight dalam membangun bisnis yang sustainable dan profitable.