BELAJAR DARI REMPAH

Pada event REBRANDING INDONESIA “Indonesia Spicing The World” pada pada 24 Agustus 2019 bertempat di Gedung Nareswara, SMESCO, Jakarta.

 

Dion Subiakto salah satu pembicara pada event ini menyampaikan topik menarik “Belajar dari Rempah”.

 

Ada keunikan dari rempah :

 

(1) bentuknya kecil;

(2) memiliki rasa, aroma dan flavor yang khas;                   

(3) jika beberapa rempah disatukan dan kemudian diolah akan menghasilkan cita rasa yang baru,        

(4) rempah-rempah yang  berbeda saat bersatu menjadi sambal akan memberikan bentuk dan dengan rasa yang beda dengan bentuk asalnya dan

(5) saat sambal ini dipadukan dengan berbagai makanan, misalnya nasi, ayam, ikan, sayur, akan memberikan kenikmatan yang tak terlupakan.

 

Dion Subiakto menyampaikan “UMKM ibarat Rempah, meski secara asset dan omset relative kecil disbanding korporasi, namun saat UMKM berkolaborasi akan menciptakan kekuatan ekonomi yang besar”

 

Ugesh A. Joseph, 2013, dalam bukunya “The ‘Made in Germany’ Champion Brands Nation Branding, Innovation and World Export Leadership”:

 

Usaha kecil dan menengah merupakan andalan ekonomi Jerman yang berjumlah berkisar 3,7 juta perusahaan (hampir 70 persen)  dari semua pekerjaan di negara ini. UKM ini selain menjadi  tulang punggung ekonomi tetapi berkontribusi dalam inovasi, teknologi, dan paten. UKM ini sukses sebagai eksportir di pasar internasional, bahkan menjadi pemimpin pasar global dalam kategori produk dan sektor bisnis masing-masing. UKM ini menguasai pada niche industry yang menjadi unggulan mereka sehingga bisa menjual produk dengan harga premium.

 

Indonesia memiliki lebih kurang 64,19 juta UMKM yang terdiri dari 63,35 juta usaha mikro, 783.132 usaha kecil dan 60.702 usaha menengah.

 

Ini merupakan potensi yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia. Namun, tantangan yang dihadapi UMKM Indonesia memiliki produk yang generic, sehingga tidak memiliki nilai tambah sehingga sulit bersaing di pasar internasional.

 

Oleh sebab itu, untuk meningkatkan nilai tambah UMKM Indonesia dapat menggunakan kearifan lokal untuk bersaing dengan produk-produk dari luar negeri

Dalam perekonomian yang semakin terbuka, menjadi momentum UMKM untuk kembali ke kultur budaya yang menjadi kekayaan Indonesia untuk mengembangkan produk sehingga memiliki keunikan yang otentik.

 

Inilah yang mendorong pak bi menginisiasi REBRANDING INDONESIA dengan memilih “REMPAH” sebagai DNA Indonesia yang  merepresentasikan KEBERAGAMAN dan KEKAYAAN Cita Rasa yang ada di INDONESIA.

 

Ini saatnya UMKM memberi ‘rasa’ dan memberi ‘warna’ terbaik untuk Dunia dengan KEKAYAAN Cita Rasa yang ada di INDONESIA.

Penulis : Jf Sebayang
Editor    : Budi Pranoto