Banyak yang mengira bahwa Merek adalah BRAND. Banyak yang mengira Logo adalah BRAND. Banyak yang mengira bahwa Slogan adalah BRAND. Malah banyak yang mengira bahwa Produk adalah BRAND.
Marek akan tetap menjadi merek kalau tidak mampu membangun ikatan emosi dengan konsumennya. Ikatan emosi tertinggi pada manusia adalah perasaan CINTA.
Perasaan Cinta bisa muncul dari tampilan fisik yang menarik dari produk anda. Termasuk rasa enak pada makanan atau perasaan nyaman pada busana dll.
Perasaan Cinta bisa muncul dari perasaan Aman menggunakan produk anda, Termasuk higienis, halal, kemasan yang bagus dll.
Perasaan Cinta bisa muncul saat anda diterima di sebuah komunitas karena menggunakan produk anda. Termasuk berbagi perasaan ketika secara bersama2 menikmati produk anda.
Perasaan Cinta bisa muncul ketika dengan menggunakan produk anda timbullah perasaan esteem. Perasaan yang paling. Perasaan menjadi pusat perhatian sekeliling ketika menggunakan produk anda.
Perasaan Cinta bisa muncul ketika produk anda menjadi jatidiri bagi konsumennya. Misalnya Jam Rolex yang menjadi jatidiri pengusaha yang sukses. Sehingga setiap pengusaha yang sukses dia akan mengenakan jam Rolex. Ketika pengusaha tsb memerlukan dana untuk menambah modal usahanya, maka Rolex akan mejadi barang terakhir yang dia jual. Bagi dia menjual Rolex sama saja dengan menjual jatidirinya.
Bisa-Bikin-Brand menjadi sangat penting bagi semua pengusaha karena sejatinya Brand adalah Nama yang diberi Makna. Makna apa saja? Ya makna fisikal, rasa aman, menjadi bagian dari sebuah komunitas, perasaan esteem: yang paling, pusat perhatian dan yang teakhir adalah jati diri.
Bisa-Bikin-Brand saja ternyata tidak cukup. Guru marketing setingkat Pak Laksita Utama Suhud pun mengingatkan perlunya menguasai ilmu Brand-Activation.
Bagi pengusaha yang menyadari perubahan besar di era Marketing-After-Google ini, Brand-Activation tidak lah cukup. Diperlukan pengetahuan membangun Brand-Disruption untuk menggilas Brand2 lain yang terpampang ketika konsumen melakukan Googling di Internet.
Terpikir oleh saya untuk membuat Workshop lanjutan yakni Brand-Activation dan Brand-Disruption. Bagi anda yang tentunya sudah mendapat sertipikat Bisa-Bikin-Brand.
