top of page

Brand yang Saya Besarkan

PASPOR_edited.jpg

Latar Belakang BCA

GAK NYANGKA KARTU YANG SAYA BUAT TAHUN 1993 MASIH RELEVAN SAMPAI SEKARANG.

Ada di dompet semua orang Indonesia

Adalah pak Barry Lesmana dan pak TH. Wiryawan @theodoruswir petinggi BCA saat itu, yang memanggil saya karena mau bikin KARTU katanya.

Sebagai seorang Graphic Designer persepsi saya ya 'kartu nama'.

Saya datang dan bertemu mereka. “Pak @subiakto, saya mau bikin kartu. Sebuah kartu yang bisa berfungsi sebagai alat bayar, tarik tunai, dan tempat simpan uang cash. Jadi orang nggak usah bawa bawa dompet”

Blaaar. Otak saya blank. Otak saya blank saat itu karena gak ada gambaran apa yang seharusnya saya design.

Jadi saya harus melahirkan kartu semacam Kartu Kredit, sebagai alat bayar yang bisa tarik tunai dan tempat penyimpanan uang.

Belum selesai bergelut dengan otak saya yang blank, pak Barry Lesmana menimpali "Bentuknya seukuran kartu kredit (sesuai dugaan saya), fungsinya sebagai alat pembayaran (sama seperti fungsi kartu kredit), saya menyebutnya Debit Card (apa itu?), jadi seperti tempat penyimpanan uang yang berkurang setiap kali pengambilan (apa mau orang simpan uang tanpa bunga?) sementara bisa kekasir tertentu untuk ambil uang soalnya alat penarik uangnya belum ada, baru dedesign"

Mendengar kata-kata pak Barry saya membayangkan harus jadi PERAMAL hahahaaa

Ingat, pada jaman itu belum ada mesin ATM, belum ada mesin EDC. Masih didesign untuk diproduksi>

"Kita di BCA menebutnya kartu debet" katanya



a

Pelaksanaan

Pada waktu itu menurut survey saya BCA adalah Bank yang dperlukan buat Transaksi. Transaksi itu uang mengendap sebentar, Semalam, paling lama seminggu. Makanya yang dibutuhkan perputaran.

Kartu debet ini menjadi sarana yang mengubah uang di bank menjadi cash tanpa melalui Chek. Atau berpindah rekening tanpa Giro. Berpindah rekening tanpa uangnya pindah bank.

Melihat ini nalar saya 'uang berputar di bank yang sama tanpa perlu pindah bank.

Saya jadi membayangkan BCA sebagai sebiah PLANET. Planet BCA. Uang cuma perlu masuk lalu berputar disitu, tanpa harus keluar planet. Kerena kebutuhan utamanya adalah FAST. Cepat berputar.

Bicara masalah Negara, untuk bisa keluar masuk maka orang perlu Pasport. Pass artinya lewat. dan Port atinya pelabuhan. Saya bayangkan demikian pula Planet BCA ini. Agar uang saya bisa keluar masuk maka Planet BCA perlu kartu PASPORT. Paspor BCA. Maka kartu debet BCA itu saya kasih nama PASPOR BCA.

Lalu ilustrasi apa yang memberi kesan psichologis buat konsumennya? Saya putuskan pakai gambar pelangi. Pelangi pun ya 7 warna. Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U. Bahwa dengan Kartu BCA anda bisa tarik atau kirim uang ke 7 corporate colot yang dipakai bank lain.

Maka jadilah kartu seperti photo diatas. Dan semua reasening saya disetujui pak Barry Lesmana maupun oak TH. Wiryawan @theodoruswir

Yang lucu pada waktu mereka berdua kebingungan pilih warna mesin EDC beberapa bulan kemudian, Mereka tanya "Pak Biakto pilih warna apa?" Saat itu baru ada warna hitam, dan biru. Saya tahu warna biru itu perceive valuenya adalah TRUST,  Strength dan Dependable. Cocok buat warna EDC sebuah bank. "BIRU" jawab saya, Dana beberapa bulan kemudian datanglah mesin EDC berwarna BIRU.

Demikian juga ketika mereka mendesign mesin ATM. Saya bilang "BIRU".

Gak nyangka bahwa berangkat dari EDC dan Mesin ATM jadilah biru dipilih sebagai Corporate Color BCA. Dan gak nyangka pula bahwa sekarang Planet BCA kejadian. Sekali uang masuk ke rekening BCA, bisa pindah ke sesama rekning BCA tanpa harus uangnya keluar dari BCA. Selamat

 
bottom of page