Customer Don’t Buy Product, They Buy Story

Pernahkah anda mempertanyakan apa yang mendorong customer membeli produk anda? Sebenarnya apa yang membuat mereka tertarik? 

 

Story Makes Them Decide to Buy.

 

Pada dasarnya, customer tidak benar-benar membeli produk, tapi mereka membeli story-nya. Kenapa? Karena story menyampaikan pesan, tujuan, dan emosi. Ini yang menjadi trigger orang untuk tertarik dan membeli.

 

Menurut salah seorang marketer populer di dunia bernama Jonathan Gottschall, “A story is a trick for sneaking a message into the fortified citadel of a human mind“.

 

Story sebenarnya adalah trik jitu untuk menyelipkan pesan ke dalam pikiran manusia. Ini jadi cara efektif untuk menghubungkan produk dengan customer. 

 

You Always Deal With People.

 

Human-to-human connection memang “jiwa” dalam menjalankan suatu bisnis, produk atau jasa apapun; makanan, minuman, furnitur, gadget, atau jasa copywriting, digital marketing, web developer, dan sebagainya. Anda jual apapun itu, then you will always be dealing with people.

 

Meskipun yang anda jual adalah makanan kucing, atau mainan untuk anjing, akan tetapi yang menjadi target penjualan anda tetap manusianya (pemilik hewan peliharaan), bukan anjingnya atau kucingnya.

 

Itulah alasan kenapa memahami customer itu hal paling esensial. Anda mesti paham apa yang mereka mau, paham apa problem yang mereka hadapi setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun. Dari situ anda bisa membangun brand anda sebagai problem solver, yang ada untuk memberikan solusi atas pain point customer sekaligus memberi mereka pengalaman menyenangkan. 

 

Tidak sampai disitu, buat sebuah story atau narasi yang bercerita bahwa anda memahami mereka, dengan gaya, dengan tone of voice, dengan pendekatan unik versi anda sendiri.

 

Ketika story ini relate ke target customer anda, trust akan terbentuk, lalu mereka beli produk anda bahkan tercipta engagement yang kuat. Ini yang dimaksud. 

 

Jadi story tersebut adalah bagian yang tidak terlepas dari produk anda. So, when your customer buy your product, it means they buy the story.

Penulis : Nungki Mayangwangi
Editor  : Budi Pranoto