Dua tahun lalu saya ditantang oleh Prof Bambang Tjahyadi, Guru Besar Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga untuk bekerjasama membantu branding UKM binaan Universitas Airlangga.
Tantangan itu terpaksa saya tolak dengan alasan saya tidak mampu melakukannya sendirian.
Lalu pada awal tahun 2016 saya mulai menyelenggarakan Workshop Bisa-Bikin-Brand dengan tujuan membuat para pesertanya bisa menguasai ilmu Branding yang sudah saya sederhanakan caranya. Dengan keterlibatan peserta menyusun sendiri Brand Strategy diharapkan bisa menyerap 90% dari ilmu Branding yang hari itu saya ajarkan.
Dan terbukti Workshop itu efektif. Mayoritas alumni menjadi berpikir kritis dalam framework Brand Canvas yang saya ajarkan : 15 langkah menuju Brand.
Sesungguhnya dalam 15 langkah itu sudah tercakup langkah2 strategis dari Brand Strategy, Brand Identity, Brand Activation dan Brand Disruption. Bila ada alumni yang mastering Brand Canvas maka yang bersangkutan sudah mumpuni dalam membuat kegiatan branding.
Tanpa terasa Workshop Bisa Bikin Brand sudah berjalan 10 angkatan. Alumni sudah hampir mencapai 300 orang. Sekitar 20% bahkan sudah bisa memandu teman lain dalam menyusun langkah2 Branding.
Nah. Saatnya menjawab tantangan Prof Bambang Tjahyadi. Tanggal 27 Juni saya menandatangani MOU kerjasama dengan Universitas Airlangga dengan penugasan membantu branding UKM binaan dengan tambahan branding desanya sekaligus.
Ini sejalan dengan himbauan bapak Presiden pada tanggal 11 Juni dimana beliau memerintahkan semua kepala daerah untuk membranding daerah masing2 agar anggaran bisa lebih terarah dan efisien.
Bapak Presiden memberi arahan agar setiap daerah memiliki positioning yang jelas, produk unggulannya terpilih, sehingga pembangunan daerahnya bisa lebih terarah.
Melihat peluang ini ibu Dwita bersama Team RumahUKM menyusun program, dimana Universitas Airlangga wajib menyediakan 10 orang mahasiswa untuk melayani branding sebuah kabupaten dalam rangka mengisi kegiatan KKN didampingi oleh alumni BBB yang berminat.
Bahwa kemudian pak Bupati mengalokasikan anggaran untuk itu, akan menjadi peluang bagi para mahasiswa membuat sebuah startup Branding Agency karena kegiatan branding akan dilakukan secara kontinu setiap tahunnya.
Kegiatan ini membuka peluang setiap desa untuk menjalankan program Komunal Brand dimana setiap desa dijadikan Brand bersama oleh produk2 desa tersebut seperti kegiatan OVOP yang sudah di mulai oleh Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.
SelainAirlangga, akan menyusul universitas lain dalam waktu dekat ini yakni Universitas Gajahmada dan Universitas Brawijaya.
Dengan ini saya mengajak pertisipasi teman2 semua, khususnya alumni BBB dan pembelajar Brand di manapun anda berada untuk bersama2 menjadi pejuang2 brand bagi Indonesia. Ikutilah Workshop BBB yang akan membuka peluang dimasa depan bukan hanya untuk brand anda sendiri, tetapi juga daerah asal anda yang anda cintai.
Sampai jumpa di program Indonesia Bisa Bikin Brand.
Salam Indonesia Bisa Bikin Brand
Pak Bi