Membangun brand berarti membangun persepsi. Prosesnya tentu tidak mudah, tapi juga tidak sesulit yang anda bayangkan, sejauh Anda bisa menerapkan strategi dengan tepat.
Nah, seiring Anda bergelut dengan bisnis Anda, ada berbagai review yang pasti didapatkan dari konsumen-konsumen Anda. Tentu saja tidak semua review yang Anda dapatkan itu bagus, ada juga yang kecewa dan memberikan jempol terbalik buat produk Anda.
Eits, tapi jangan kecewa dulu!
Ketika Anda menerima review buruk dari konsumen, awali dengan tenang. Dilarang panik! Ingat, konsumen Anda berhak sepenuhnya menilai produk Anda. Tidak semua hal selalu berjalan sesuai ekspektasi Anda tentunya.
Lantas bagaimana cara menanggapinya dengan bijak?
Seiring berjalannya proses membangun brand, hal-hal seperti ini pasti dilalui. Tarik nafas sejenak, lalu take action. Ingat kembali bahwa Anda sedang membangun brand: apapun yang Anda hadapi mesti disikapi secara profesional, bukan dengan emosional.
Jangan sampai blunder!
Nah, setelah menyiapkan sejumlah kekuatan untuk menghadapi kenyataan, buka kembali tempat di mana bad review itu berada. Apakah marketplace? di akun Instagram? di Facebook Page? atau di kanal lainnya.
Setelah ketemu, jangan langsung dihapus, segera respon dan balas dengan elegan. Tunjukkan bahwa opini customer, baik atau buruk, adalah berharga, dan buktikan bahwa Anda bukanlah pemilik bisnis yang anti-kritik. Buka dialog yang kondusif dan tetap tenang menanggapi seagresif apapun customer Anda. Seandainya ada perubahan kebijakan atau perubahan fitur di produk yang bersangkutan, beri tahu baik-baik secara terbuka.
Respon cepat dan proaktif seperti ini akan meminimalisir resiko buruk yang bisa berkepanjangan.
Jadi, kuncinya adalah FAST RESPONSE, karena jika Anda mengabaikan atau malah menghapusnya, maka akan berbuntut panjang. Informasi buruk bisa menyebar dengan mudah tentang produk dan pelayanan buruk Anda. Sia-sia sudah Anda susah-payah membangun brand.
Yuk belajar legowo terima kritik dan review buruk!
Tapi tenang, ternyata ada cara lain untuk menyikapi review buruk dari konsumen. Bagaimana caranya? Dengan membangun BRAND EVANGELIST tentunya. Masih ingat dengan istilah ini? Atau sudah lupa? Nantikan blog selanjutnya yang mengupas tentang brand evangelist!