Banyak yang nanya ke saya, kenal Pak Bi sejak kapan. Wah saya lupa pastinya. Tapi masih nempel jelas di ingatan saya kapan saya tau tentang prestasi beliau.
Selesai kuliah, saya kembali ke Indonesia. Saat itu sumber informasi terbesar di dapat dari surat kabar dan berita di TV. Kebetulan saya berlangganan Kompas. Suatu pagi di halaman 1 bagian tengah terdapat headline bertuliskan kira-kira “Agency Asli Indonesia Memenangkan Penghargaan Iklan Pariwara.”
Di tahun itu masih banyak Agency-agency iklan asing besar di Indonesia dan biasanya selalu menjadi juara. Sedangkan Hotline salah satu Agency iklan LOKAL besar disamping Matari, Dwi Sapta, Fortune dan beberapa lainnya.
Saya baru lulus kuliah dan belum kerja, Pak Bi sudah berprestasi seperti itu.
Iklan yang menang saat itu adalah Iklan Kopi Torabika versi Gito Rollies. Teman-teman Alumni BisaBikinBrand pasti sudah tau cerita ini kan…selalu menjadi salah satu contoh kasus yang disampaikan Pak Bi di kelas.
Bayangkan, semua pemilihan terkait persepsi yang mau dibangun melalui iklan ini terpikirkan secara detail. Kenapa musiknya blues, kenapa harus Gito Rollies yang menyanyikan, apa hubungannya dengan kopi kental, bagaimana menyanyikannya, kenapa taglinenya Nikmat 100%, keseluruhannya tersebut menciptakan persepsi yang diinginkan di otak audience.
Ingat ini kejadian tahun 1990 ya. Shootingnya kira2 1989. Tapi teori brand tentang lemparan bola yang dikenalkan Pak Bi dan dijelaskan dengan sangat jelas di kelas BMS sudah dilakukan Pak Bi sejak lama. Pemilihan Bola yang seperti apa akan menciptakan Pantulan yang diharapkan. Bagi yang belum ngerti, coba lihat postingan di IG pak @subiakto yang menjelaskan hal tersebut. Teori sederhana untuk menjelaskan tentang bagaimana membentuk Persepsi.
Ini hanya sebagian kecil pengalaman saya mengenal Pak Bi yang selalu “Selangkah di Depan” Lain kali saya perkenalkan lagi rahasia Pak Bi lainnya ya.