Kini bisnis bukan lagi perkara produk bisa laku atau customer bisa repeat order, tapi membuat mereka bertransformasi dari customer setia jadi advocate, yang siap jadi pembela untuk bisnismu. Pertanyaannya, bisakah? Perlukah setiap bisnis punya pasukan pembela? Perlukah bisnis sekelas UMKM punya advocate?
Kenyataannya, nggak peduli level bisnismu berada di mana, membangun brand itu penting untuk menciptakan bisnis yang sustainable. Apa itu sustainable? Bisnis yang berkelanjutan alias berumur panjang. Karena idealnya, bisnis dibangun bukan untuk bertahan satu-dua bulan aja, tapi minimal 10 tahun, menurut pakar branding, Pak Subiakto Priosoedarsono alias Pak Bi.
Sayangnya, ada aja yang nggak sadar betapa pentingnya membangun brand buat masa depan bisnis mereka sendiri. Kenapa? Karena kerap fokus mereka masih berkutat di produk dan gimana cara menjualnya sampai laris-manis. Saat produknya udah laris, mereka anggap urusan selesai. Padahal kenyataannya ada “trik” untuk membuatnya bisa berumur panjang dengan bonus para tribes yang siap mempromosikan bisnismu secara cuma-cuma tanpa diminta. Wow!
Ya, brand harus dibangun. Kamu, si empunya bisnis yang harus membangunnya sendiri. Kalo bukan kamu yang membangun, orang-orang di luar sana yang bakal lebih dulu mem-branding-mu. Dan itu bisa sangat liar dan nggak terkontrol. Bahaya? Jelas. Karena bisa jadi persepsi di luar sana nggak sesuai dengan visi dan goal-mu.
Dengan branding, berarti kamu sedang mengkomunikasikan value, dimana fokusnya adalah customer. Inilah kenapa ada istilah customer-centric. Fokusnya ada di customer-mu. Apa yang mereka butuhkan, inginkan, ekspektasikan, dan apa yang jadi ritual mereka, kamu isi celahnya.
Saat kamu punya produk bagus tapi tanpa disertai branding, produkmu cuma akan jadi komoditi, yang nggak clear value-nya, nggak ada diferensiasi dibanding kompetitor lainnya, nggak punya identitas, nggak punya keunikan yang menarik. Makanya butuh dibangun brand agar produkmua nggak cuma jadi produk standar yang cuma memenuhi kebutuhan orang-orang, tapi membuat orang-orang di luar sana ketergantungan, fanatik, jatuh cinta, dan setia sampai mati. Itu yang terjadi di brand Apple, McD, Indomie, Nike, Adidas, dan lainnya. Mereka membangun brand lantas bisnisnya dikenal semua orang dan bahkan mampu membentuk jati diri customer-nya. Saat ada masalah terjadi, para customer ini yang akan membuat bisnisnya sendiri bertahan.
Mau punya tribes? Pelajari dulu brand canvas-nya di Workshop Online “15 Langkah Magnet Branding” di tanggal 18-29 Agustus 2022 ini, karena Pak Bi akan mengupas tuntas semua jurus saktinya buat kamu! Klik https://workshopmagnetbrand.com/ untuk daftar. Yuk!
Penulis: @mayangwangi
#copywriting #branding #brand #belajardaripakbi #bisabikinbrand #mayangwangi #copywriter #magnetbranding #tagline #slogan #workshopmagnetbrand