Memahami Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan

Apa yang membuat produk Anda menarik untuk konsumen? Apakah memenuhi kebutuhan dasar konsumen? Atau punya fitur spesial? Atau ada keunikan lain hingga Anda percaya diri untuk memenangkan persaingan di antara produk yang serupa?

 

Konsumen memutuskan membeli sebuah produk/jasa, karena mereka ingin memenuhi kebutuhan atau keinginannya, alias needs and wants. Nah, lantas apakah produk Anda mampu menjawab needs dan wants mereka?

 

Ingat, tidak hanya NEEDS, tapi juga WANTS. Itulah kenapa Philip Kotler membedakan produk menjadi 5 level yakni core benefit, generic product, expected product, augmented product, dan potential product

 

CORE BENEFIT (commodity product) mengacu pada basic needs alias kebutuhan yang sangat mendasar.

 

GENERIC PRODUCT punya produk dengan physical benefit dan punya penamaan.

 

EXPECTED PRODUCT mengacu pada produk yang bisa memenuhi ekspektasi customer.

 

AUGMENTED PRODUCT punya ‘fitur lebih’ yang jadi pembeda/diferensiasi sehingga bisa stand out in the crowd.

 

POTENTIAL PRODUCT adalah produk yang punya penambahan fitur dan bertransformasi seiring perkembangan zaman bahkan hingga masa mendatang demi memuaskan dan menyenangkan customer.

 

Lantas, produk Anda masuk ke bagian yang mana?

 

Saat Anda membangun brand, idealnya Anda memahami perbedaan antara customers needs dan customers wants.

 

Needs sifatnya lebih ke fungsi, alias atribut nyata dan rasional dalam suatu produk. Ini jelas tidak cukup bisa diandalkan, karena kompetitor Anda juga punya. Tidak akan ada pembeda.

 

Sementara itu wants adalah sesuatu yang mengacu pada emosi/psikologis. Ini yang membuat bisnis Anda emotionallyconnected dengan customer, sekaligus membedakan brand Anda dengan kompetitor Anda.

 

Menurut Jim Joseph, seorang blogger dan penulis populer, “When you reach an emotional level with your customers, you become a brand in their minds”.

 

Anda perlu menciptakan emotional connection di atas fitur fungsional untuk membangun brand loyalty. Inilah yang didefinisikan sebagai WANTS yang pada akhirnya mengubah Anda dari produk biasa jadi sebuah brand.

 

Sejauh ini, bagaimana produk Anda memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen? Tentu Anda lebih paham.

Penulis : Nungki Mayangwangi
Editor    : Budi Pranoto