Ini adalah era dimana kita hidup di tengah overcrowded market yang dibanjiri bisnis dengan produk serupa.
Semua berlomba membuktikan keunggulannya.
Semua ingin jadi yang terbaik.
Semua ingin merebut hati audiens.
Terlebih di tengah pandemi, semua pelaku bisnis berdarah-darah mempertahankan kekuatannya. Akan survive atau mati? Itulah pilihan yang harus dihadapi.
Disinilah Anda butuh perform well dengan menampilkan produk dan servis yang baik serta beda dari yang lain sehingga Anda bisa menjadi ‘idola’. Anda butuh lebih dari sekedar loyal customer. Anda butuh loyal customer yang membagikan experience mereka ke orang-orang di sekitarnya. This is called Word of Mouth (WOM), dimana masih punya kekuatan dan efek yang sangat luar biasa powerful saat ini.
Contohnya ibu-ibu, mereka biasanya paling senang saling cerita sehabis belanja sesuatu, layaknya berbagi rahasia tentang penemuan sebuah harta karun. Itu jadi praktek WOM yang efektif, lho.
Yes, turning a customer into a mouthpiece for advertising is a marketing dream. Siapa sih yang tidak mau customer-nya sendiri yg jadi pengiklan gratis untuk bisnisnya?
Ketika perusahaan bertumbuh jadi lebih impersonal, ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam rangka menciptakan koneksi yang kuat dan bermakna dengan customer. Mereka ingin membeli produk yang mereka percayai, makanya tak jarang mereka juga akan meminta rekomendasi dari teman tentang produk yang menarik.
Inilah bentuk marketing evangelism yang membantu bisnis Anda membangun reputasi dengan menyebarkan berita bagus tentang produk Anda.
Tidak hanya itu, evangelist ini juga akan muncul jadi garda terdepan ketika bisnis Anda tengah dihadapkan dengan badai atas review buruk, seperti yang dibahas di artikel sebelumnya.
Mereka akan menjadi pembela tanpa diminta. Mereka akan menjadi penyelamat demi menjaga reputasi Anda. Ya, sekuat itu perannya.
Menyusun strategi supaya banyak orang membicarakan produk Anda – in a positive way – tentunya, adalah PR yang harus dipikirkan. Bisa dengan menciptakan online communities sebagai wadah customer berinteraksi, atau dengan mensponsori event yang bisa memposisikan brand sebagai bagian dari lifestyle yang tidak lepas dari keseharian orang banyak.
Banyak yang bisa dilakukan sebetulnya. It’s all about how a brand fits into a customer’s life and making that fit as easy as possible.
Semakin efektif suatu brand ‘memuaskan’ customer-nya, semakin besar juga kemungkinan mereka merekomendasikan produk Anda ke orang di sekitarnya, semakin besar juga peluang Anda dibela ketika badai melanda.
Sudah siap membangun evangelist Anda?