Perbedaan utama antara kategori baru sebuah produk dan positioning produk dalam sebuah kategori adalah: 1. Kategori baru produk: – Menciptakan klasifikasi produk yang sebelumnya tidak ada – Biasanya hasil dari inovasi atau teknologi baru – Contoh: Ketika smartphone pertama kali diperkenalkan 2. Positioning produk dalam kategori: – Menempatkan produk di antara pesaing dalam kategori yang
subiakto.com. Meskipun tujuannya sama sama jual produk, Marketing dan Branding punya cara yang berbeda Marketing Fokus pada sebanyak banyaknya jumlah konsumen. Makin banyak yang minat makin banyak yang beli. Branding fokusnya pada jumlah merek yang ada dikepala konsumen untuk kategori produk yang sama. Apakah diluar 7 merek yang diingat konsumen? Kalau termasuk bagaimana caranya menjadi Top
subiakto.com. Beberapa hari yang lalu, kembali duo pak @subiakto dan mas @aryatedjatjakrahadisurya melakukan “rekreasi” atau membuat ulang gambar menjadi visual agar masuk ke benak konsumen. Saya pernah posting perihal REKREASI ini jika ada yang ingin tau lebih lanjut. Yang menarik dari proses rekreasi ini adalah bagaimana memasukkan kebiasaan2 konsumen agar terjadi ikatan emosi karena ada keterlibatan dalam proses. Suasana berjalan
subiakto.com. Produsen dan Konsumen memiliki realita yang berbeda. Produsen fokus pada produknya yang paling sementara konsumen memiliki fokus pada masalah mereka. Nah Brand Consultant harus menciptakan Realita Baru kesepakatan antara Pov produsen yang disepakati oleh konsumen. Sebutlah Realita Inter Subjective. Coba perhatikan. Kalau saya buat Brand Kopiko melalui tagline “Gantinya ngopi” th 1986 tidak disepakati oleh
subiakto.com. Brand value dan value brand adalah dua konsep yang berbeda dalam dunia pemasaran dan branding. Mari kita bahas masing-masing: 1. Brand Value (Nilai Merek): Brand value mengacu pada nilai finansial atau ekonomi dari sebuah merek. Ini adalah estimasi nilai moneter yang dimiliki oleh merek tersebut. Brand value biasanya dihitung berdasarkan beberapa faktor, seperti: – Kekuatan
