Kalau Anda sudah pernah mengikuti workshop Bukan Akademi atau akrab dengan materi-materi branding yang diunggah oleh Pak Bi di media sosial, Anda pasti akrab dengan beberapa brand legendaris yang pernah ditangani oleh beliau. Sekarang coba tebak, apa persamaan dari Indomie, Kopiko, atau McDonald’s?
Ketiga brand tersebut memiliki tagline yang mengandung value dan Call To Action (CTA). Penulis Alan Taufiq Hidayat berpendapat kalau tagline adalah mantra dalam focus group discussion (FGD) untuk pembuatan video promosi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pak Bi dan Alan diundang untuk berbicara dalam sesi tersebut di sebuah hotel di Jakarta pada akhir minggu lalu.
Dalam sesi tersebut, Alan mengatakan kalau iklan yang baik atau efektif secara komunikasi dengan durasi dan jenis apa saja bisa berhasil kalau mengikuti apa yang disarankan Pak Bi. Apa yang dikatakan Alan ini bukanlah tanpa bukti, karena ia pernah bekerja dan belajar kepada Pak Bi mengenai periklanan, PR, dan manajemen isu saat bergabung di Hotline Advertising pada awal 2007.
Belum lama di Hotline, Alan menyadari bahwa banyak pesan-pesan dari iklan buatan Pak Bi yang sudah “tertancap” dalam kepala dan hatinya, bahkan sebelum ia bekerja di Hotline. Ia memberikan contoh dari beberapa brand yang iklannya dibuat oleh Pak Bi yang sukses “memantrainya.”
“Kalau saya mau beli mie instant, saya ingat Indomie Seleraku; ngemut permen Kopiko, saya merasa sedang ngopi karena di alam bawah sadar saya, Kopiko (itu) Gantinya Ngopi. Masuk ke warung, minimarket, atau apotik, nyari Vitamin C, saya bertanya, ‘Xonce-nya Mana?’
“Melihat Extra Joss, saya menganggap itu sebagai “Biangnya” minuman berenergi: ‘Ini biangnya, buat apa beli botolnya?’ begitu slogan Pak Bi. Malem-malem lapar nyari rumah makan cepat saji, saya langsung ingat, ‘Mana lagi selain di McD?”’” kata Alan.
Waktu itu, Alan juga baru menyadari kalau pilihan presidennya dalam Pilpres 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla karena terpengaruh oleh slogan “Bersama Kita Bisa.”
Seakan sebuah kebetulan, Alan mengerjakan kampanye Fauzi Bowo untuk Pilkada DKI Jakarta tahun 2007, di mana tiga slogan hebat buatan Pak Bi berhasil mengantarkan Fauzi Bowo menjadi gubernur. Alan menyebutnya sebagai ‘mantra-mantra’ Pak Bi, yaitu: ‘Serahkan Pada Ahlinya,’ ‘Jakarta Untuk Semua,’ dan ‘COBLOS KUMISNYA!’”
Karena pengalaman berharga ini, Alan merasa beruntung bisa terlibat dalam proses kreatif bersama Pak Bi selama beberapa tahun dan mempelajari banyak hal dari beliau. Tagline dalam iklan-iklan presiden dan gubernur tersebut sangat mahal harganya, karena mantra-mantra Pak Bi itulah SBY-JK dipercaya untuk mengelola ratusan triliun anggaran negara; sementara Fauzi Bowo dipercaya untuk mengelola puluhan triliun anggaran pembangunan DKI Jakarta selama tahun 2007-2012.
“Saya baru sadar setelah mengikuti workshop Pak Bi tahun 2015 kalau apa yang dikerjakan beliau itu bukan selling, bukan marketing, bukan kampanye, bukan beriklan, melainkan branding,” ujar Alan.
Ia menyadari kalau branding itu mensyaratkan kemampuan ilmu komunikasi tingkat tinggi. Branding melibatkan seluruh aktivitas komunikasi untuk memasukkan pesan-pesan berupa nilai atau makna mengenai sesuatu — seperti komoditas, produk, perusahaan, kota, atau negara — ke dalam kepala dan hati orang yang mendengarnya.
Sesuai dengan branding sama dengan value + call to action yang dirumuskan Pak Bi, maka aktivitas komunikasi pemasaran belum bisa disebut branding kalau tidak mengandung keduanya. Seperti contoh di atas, tagline adalah jalan pintas SBY-JK dan Fauzi Bowo untuk masuk ke benak konsumen, dalam hal ini pemilih.
Mengutip kata Pak Bi, “Kita harus bisa menempatkan brand ke alam bawah sadar orang-orang. Karena sesungguhnya pasar itu bukan mal, bukan pasar becek, bukan di bursa efek, melainkan ada di kepala orang-orang.”
“Secara berlebihan saya bisa katakan, bahwa branding itu adalah ilmu komunikasi tertinggi,” kata Alan.
Kalau Anda ingin belajar caranya “memantrai” konsumen dengan tagline brand Anda, jangan sampai lewatkan Workshop Online Branding Marketing Selling 1.0 – 4.0 yang diadakan melalui Zoom pada Jumat, 14 Oktober hingga Sabtu, 15 Oktober 2022 pukul 19.00-22.00 WIB.
Anda dapat mendaftar melalui link yang terdapat di bio Instagram @Subiakto atau klik di sini, atau Anda juga bisa menghubungi admin Kasim melalui WhatsApp di 085223944575. Pantau terus akun media sosial Bisa Bikin Brand serta Bukan Akademi di Twitter dan Instagram agar tidak kelewatan kabar workshop terbaru!
Penulis: Nadia VH