top of page
Website Pak Bi - Design (2).png

SELLING DULU
ATAU
BRANDING DULU?

Tentang DBrand

DBrand adalah Strategic Brand Consultant yang akan membantu anda membangun BRAND tanpa mengumpulkan uang melalui Selling dahulu karena dilakukan secara bersamaan. DBrand telah berpengalaman selama 50 tahun dalam menangani program/product/personal/institution/corporate brand melalui penyusunan Brand Plan, pembuatan Tagline, pembuatan content menggunakan AI, hingga issue management yang dilakukan melalui communication channel yang tepat bertujuan untuk membangun long-term relation dengan brand, keberpihakan publik, mendapatkan favorable media publicity.

Berawal dari penujukan membuat campaign Go Public Mayora pada tahun 1989, Saya menyaipkan perlengkapan Go Public seperlunya dan membuat campaign Corporate Brand Mayora dengan Tagline 'Satu lagi dari Mayora'. Mengapa pakai Tagline 'Satu lagi dari Mayora'?. Berangkat dari pembuatan Brand Plan Corporate Mayora, dan ditemukan DNA dari Mayora adalah INNOVATOR. Sebagai perusahaan yang INNOVATOR, maka Value-nya bisa dikatakan 'Tiada hari tanpa Inovasi' yang mengandung arti 'Tiada hari tanpa produk baru dari Mayora' yang akhirnya melahirkan Tagline "Satu lagi dari Mayora". Disamping bekerja keluar buat publik sesungguhnya ini sebuah Mission Statement kedalam buat motivasi karyawan Mayora.

Setelah itu saya sibuk dengan iklan Tactical dan iklan Thematic membangun brand produk antara lain seperti Kopiko, Indomie, McD, Kartu As, Torabika, Paspor BCA dll 

Tahun 2004 baru saya mendapat kesempatan membangun Personal brand dari pak SBY-JK, yang mencalonkan diri sebagai Capres - Cawapres Pertama yang dipilih langsung oleh rakyat 'One Man One Vote'. Dan untuk itu saya dirikan PT DBrand In Action untu menanggapi permintaan project Personal maupun Corporate Band. Terbukti selanjutya saya menangani Campagn Pilgub DKI Fauzibowo (2007), Pilgub Sumatra Utara Syamsoel Arifin (2007), Pilwakot Bandung Dada Rosada (2007) dan Partai Golkar (2009) serta Pilgub DKI Alex-Nono (2012)

Sejak saat itu DBrand vacum menangani Branding Politik sejalan dengan perubahan media Traditional menjadi Media Sosial dengan segala dinamikanya.

Hingga tahun 2015 DBrand diminta membangun City Brand kota Purwakarta yang menjadi kota mati yang sepi sejak dibangunnya jalan Tol Jakarta Bandung. Yang tadinya setiap perjalanan ke Bandung dari Jakarta melewati kota Purwakarta yang macet sebaliknyapun dari Bandung ke Jakarta. DBrand menemukan sate Maranggi sebagai Tipping Point yang menembus jurang Chasm tersebut, dengan Valuenya yang Otenthic, sate Maranggi membuat trafik ramai kembali dan bahkan berhasil melakukan pembinaan Brand Sate Maranggi hj Yetty yang tadinnya hanya melayani 500 tamu buat makan siang sekarang sanggup melayani 2.000 tamu makan siang.

 

Vacum lagi gara gara Pandemi Covid 19, barulah DBrand aktif kembali menangani Brand produk. Antara lain Malang Strudel dengan Taglinenya "Belum ke Malang kalau belum ke Malang Strudel" (2017), Behati "Kulit bersih Mulus kembali" (2022), Mie Gacoan "Pedasnya Gue Banget" (2023) dan Dimsum Bolekaka "Gak usah was-was, kan ada Bolekaka di kulkas" (2024).

Dan diawal 2024 DBrand bekerjasama denga Sekolah Pasca Sarjana Certer For Responsible Binis Universitas Airlangga Surabaya meningkatkan program pedidikan Workshop Bisa Bikin Brand menjadi bagian dari Program 40 jam CBS - Certified Brand Strategis.

Dengan demikian terbuka peluang bagi Alumni Workshop Bisa Bikin Brand mengikuti Program CBS - Certified Brand Strategist Sekolah Pasca Sarjana Center For Responsible Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

Tidak berhenti sampai disitu Dbrand merintis kerjasama dengan Bank Indonesia membina Brand desa wisata Candirejo Borobudur Magelang.

​​​

  • Instagram
  • Youtube
  • Facebook

Merancang Brandplan bukan perkara mudah

Kami sadar bahwa banyak yang dapat kita lakukan dalam pembentukkan opini, baik pengelolaan issue management melalui Traditional/Conventional media maupun Cyber Media yang perkembangannya harus diperhitungkan. Oleh karena itu, kami melengkapi team Brand Building dengan team data, team digital, team TV streaming disamping team issue management, team media relation, team pembentukkan opini atau PR, team monitoring serta team executive.

 

Bersama pak Subiakto atau pak Bi (@Subiakto) yang merancang Grand Strategy mulai dari Issue Management, Personal Brand Building, Communication Strategy, Creative Strategy, hingga eksekusi di lapangan yang dibantu oleh sdri. Dwita Y. Soewarno (@DwitaSoewarno) selaku Director dan seluruh team, yang sudah terintegrasi dengan baik. 

Branding saat ini sudah tidak lagi dilakukan oleh karyawan sendiri, melainkan sudah melibatkan partisipasi publik. Bisnis bukan lagi hanya bicara tentang menguasai dan memiliki, tetapi tentang ‘mobilisasi’.


Hidup dalam sebuah dunia baru akibat revolusi industri 4.0, dimana manusia saling terhubung satu sama lain berkat hadirnya teknologi, membentuk hyperconnected society. Keterhubungan antar manusia dalam skala masif, tentunya mempengaruhi proses penyebaran informasi. 

 

Manusia tidak hanya sekedar menerima informasi, namun turut menyebarkan dan membentuk persepsi baru lewat tagar-tagar, emoticon-emoticon, stiker-stiker agar menjadi HYPE dan VIRAL. Itulah gelombang mobilisasi yang saat ini kita temui sehari-hari.

 

Ketika setiap komunitas atau circle memiliki persepsi, intensi, perilaku hingga algoritma tersendiri akan dengan mudah diorkestrasi dan bergerak menjadi sebuah gerakan mobilisasi. 

 

Mobilisasi dalam bentuk persepsi akan membangun intimacy dengan Brand.

 

Brand bukan lagi yang kita katakan tentang kita, melainkan apa yang dikatakan publik tentang kita. Publik akan ber-‘romancing’ dengan Brand kita di antara mereka sendiri.

Dalam konsep 15 langkah membuat Brand, langkah ke 14 adalah Tagline dan langkah ke 15 adalah Customer Experience. Mengandung makna sebuah Brandplan akan diakhiri dengan Customers Experience, iabarat bermain sepak bola itulah goal yang hendak kita capai.

 

Ini yang selalu dikupas tuntas oleh pak Bi dan mas Dion di Workshop Bisa Bikin Brand, termasuk tanggal 14-15 Januari 2025 berdasarkan pengalaman menangani Brand2 besar seperti Kopiko, Indomie, McD, Kartu As, Torabika, Paspor BCA dll. 

 

Hubungi Kasim di 085223944575 atau klik bio @subiakto link subiakto/linktree

Bisa Bikin Brand lewat DBrand

images_edited_edited_edited.jpg

BEHATI

Pak Dr. Khoirul Hadi membuat Brandplan buat Skin Clinnicnya dan menghasilkan Tagline "Kembali Mulus Seperti Semula". Disampaikan lewat Jingle yang saya siapkan

PAK BI - Component web design (36)_edited_edited_edited.jpg

MIE GACOAN

Pak Anton sebagai alumni minta dibuatkan Brandplan buat Mie Gacoan dan menghasilkan tagline "Pedasnya Gue Banget"

PAK BI - Component web design (37)_edited_edited.jpg

BOLEKAKA

Pak Muhammad Kautsar minta dibuatkan Bradplan menhasilkan Tagline "Gak usah was-was, kan ada Bolekaka di kulkas", Disampaikan lewat jingle yang kami siapkan

PAK BI - Component web design (35)_edited.png

MALANG STRUDEL

Tagline Malang Strudel yaitu "Belum ke Malang Kalau Belum ke Malang Strudel" adalah salah satu karya Pak Bi yg kami pakai hingga sekarang. 

Tagline yg terlihat simple dan mudah diingat ini terbukti sangat powerfull hingga kini menjadikan brand awareness kami terus meningkat. Bahkan beberapa brand2 oleh2 dari luar kota banyak yg memodifikasi sedikit tagline ini untuk dijadikan tagline oleh2 di kotanya. Namun yg asli, orang sudah paham bahwa itu tagline milik Malang Strudel bikinan pak Bi.

Testimoni Bikin Brand
lewat DBrand

Mari berdiskusi dengan Pak Bi!

Thanks for submitting!

Bergabunglah dengan komunitas kami, tempat para praktisi dan pecinta branding saling berbagi, belajar, dan berkembang bersama dalam membangung identitas yang kuat.

bottom of page